Sifat koligatif larutan- pernahkah kamu melihat penjual es serut , atau es putar ? nah pembuatan es ini dibuat dengan cara mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu , Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu campuran turun Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana
lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian
dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk
sehingga campuran membeku. Pembuatan campuran pendingin ini merupakan
salah satu contoh dari penurunan titik beku . Cairan pendingin adalah
larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 °C . ini merupakan salah satu contoh sifat koligatif larutan yang kita ketahui loh .
Sifat Koligatif Larutan
Pengertian Sifat Koligatif Larutan
1. Penurunan tekanan uap (∆P)
2. Kenaikan titik didih(∆Tb)
3. Penurunan titik beku(∆Tf)
4. Tekanan osmotik
Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Hal itu disebabkan karena zat terlarut padalarutan larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion.
Pada dasarnya, untuk konsentrasi zat terlarut yang sama, harga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada harga sifat koligatif larutan nonelektrolit. Hal ini karena zat elektrolit akan terurai atau terionisasi menjadi ion-ion di dalam larutannya, sedangkan zat nonelektrolit tidak terurai atau tetap dalam bentuk molekul, sehingga secara teoritis jumlah partikel yang terdapat dalam larutan elektrolit lebih banyak daripada jumlah partikel yang terdapat dalam larutan nonelektrolit untuk konsentrasi yang sama.
Konsentrasi Larutan
Kandungan zat terlarut dalam suatu larutan atau pelarut dinyatakan dengan istilah “konsentrasi”. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan sebagai angka banding zat terlarut terhadap jumlah pelarut maupun jumlah larutan. Satuan-satuan konsentrasi yang paling penting berkaitan dengan sifat koligatif larutan adalah persen massa (%m/m), bagian per juta (bpj) atau part per millions (ppm), fraksi mol, molalitas, dan molaritas. Keterkaitan antar satuan-satuan ini dapat diturunkan dari definisi dan rumus-rumusnya.a. Persen massa
Persen massa (%m/m) menyatakan banyaknya massa zat terlarut yang terkandung dalam 100 satuan massa larutan. Sebagai contoh, larutan NaCl 10% m/m mengandung arti bahwa dalam 100 gram larutan terdapat 10 gram NaCl.Massa larutan= massa zat terlarut + massa pelarut
b. Bagian Per Juta (bpj)
Bagian per juta (bpj) menyatakan massa zat terlarut dalam 1.000.000 satuan massa larutan, dalam satuan massa zat terlarut dan massa larutan yang sama.Bagian per juta setara dengan massa zat terlarut (milligram) dalam 1 kilogram larutan atau dalam 1 liter larutan apabila massa jenis larutan sama dengan 1.
Dengan demikian, apabila suatu larutan memiliki persen massa yang diketahui, maka bagian per juta dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
c. Fraksi mol
Fraksi mol dilambangkan dengan X, menyatakan jumlah mol salah satu komponen per jumlah mol total larutan. Dengan menggunakan n sebagai lambang jumlah mol, makaKarena larutan merupakan campuran antara komonen zat terlarut dengan komponen pelarut, maka ada dua macam fraksi mol yang dapat dihitung, yakni fraksi mol zat terlarut (Xt) dan fraksi mol pelarut (Xp). sesuai dengan definisi fraksi mol di atas, jika zat terlarut dilambangkan dengan t dan pelarut dilambangkan dengan p, maka:
Karena fraksi mol menyatakan perbandingan mol, maka fraksi mol tidak memiliki satuan. Hasil penjumlahan kedua fraksi mol ini adalah 1.
d. Molalitas (m)
Molalitas (m) menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 kilogram pelarut. Molalitas disebut juga sebagai konsentrasi molal atau kemolalan larutan.
Jadi,
d. Molalitas (m)
Molalitas (m) menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 kilogram pelarut. Molalitas disebut juga sebagai konsentrasi molal atau kemolalan larutan.
Jadi,
Dengan: M = molalitas larutan
n = jumlah mol terarut
V = volume larutan
Satuan molalitas adalah mol/kg atau molal.
n = jumlah mol terarut
V = volume larutan
Satuan molalitas adalah mol/kg atau molal.
e. Molaritas (M)
Molaritas (M) menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 liter larutan. Molaritas disebut juga sebagai konsentrasi molar atau kemolaran larutan.
Jadi,
Molaritas (M) menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 liter larutan. Molaritas disebut juga sebagai konsentrasi molar atau kemolaran larutan.
Jadi,
Untuk larutan dengan massa jenis= x g/mL dan persen massa (%m/m)= y, maka jumlah molaritasnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
No comments:
Post a Comment